Tugas Al-Islam 27-07

Kerjakan tugas Al-islam berikut ini

https://forms.gle/DjW7TMiDwfn91GkR6

dan jangan lupa tonton video bahasa arab, dan jangan lupa di subskribe dan like ya

syukron

silahkan klik disini
https://youtu.be/H3JDfiRZXOA

Tugas Kemuhammadiayah 27-07

kerjakan tugas kemuhammadiayah berikut ini

https://forms.gle/12s7g7zktwx9SUN87

dan jangan lupa tonton Materi Bahasa arab, di youtube jangan lupa di subskribe dan di like Ya

klik link nya sini

https://youtu.be/H3JDfiRZXOA

Materi Perkenalan ( ta`aruf )


Materi Perkenalan ( ta`aruf ), silahkan tonton Jangan lupa di Subscribe, like, bunyikan loncengnya

silahkan di klik

https://youtu.be/H3JDfiRZXOA


TUGAS KEMUHAMMADIYAHAN KELAS XII

KERJAKAN TUGAS KEMUHAMMADIYAHAN DENGAN MENGKLIK BERIKUT INI

https://forms.gle/8ZQar7zvt6ZtnpGHA

TUGAS AL-ISLAM KELAS XI

KERJAKAN TUGAS AL-ISLAM BERIKUT...
klik disini  https://forms.gle/eyDrgaZ83NpMMZvX6

MATERI KEMUHAMMADIYAHAN KELAS 12 TENTANG Khittah Perjuangan Muhammadiyah


Materi Ke-Muhammadiyah-an Kelas XII : Khittah Perjuangan Muhammadiyah
Pengertian Khittah Perjuangan Muhammadiyah
 
Secara etimologis, kata khittah berasal dari bahasa Arab- خِـطةً - يَخُطﱡ –  خَطﱠ yang berarti rencana, jalan, langkah atau garis (Kamus Al-Munawwir). Sedangkan secara terminologis yaitu suatu pikiran untuk melaksanakan perjuangan ideologi atau keyakinan hidup. (PP Muhammadiyah 1968:8).

Dalam dunia gerakan Muhammadiyah, Khittah dipakai untuk menyebut panduan langkah-langkah dalam berjuang. Khittah adalah pedoman yang dipegang oleh Muhammadiyah yang sangat berguna ketika menghadapi kenyataan yang sebenarnya di masyarakat. 


Singkatnya khittah adalah garis-garis haluan perjuangan Muhammadiyah. Khittah itu mengandung konsepsi (pemikiran) perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan arah perjuangan. Hal tersebut mempunyai arti penting karena menjadi landasan berpikir dan amal usaha bagi semua pimpinan dan anggota muhammadiyah. Garis-garis besar perjuangan Muhammadiyah tersebut tidak boleh bertentangan dengan asas dan program yang telah disusun. Isi khittah harus sesuai dengan tujuan Muhammadiyah, khittah disusun sesuai dengan perkembangan zaman.
Ciri-Ciri Perjuangan Muhammadiyah
 1. Muhammadiyah Gerakan Islam
2. Muhammadiyah Gerakan Da'wah Islam
3. Muhammadiyah Gerakan Tajdid

Fungsi Khittah Muhammadiyah

1.
 Langkah Muhammadiyah (Langkah Dua Belas Muhammadiyah)
    Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. Mas Mansur pada tahun 1938 – 1940. Isinya :
     a. Memperdalam Masuknya Iman               g. Melakukan Kebijaksanaan
     b. Memperluas Faham Agama                    h. Menguatkan Majelis Tanwir
     c. Memperbuah Budi Pekerti                      i. Mengadakan Konperesi Bagian
     d. Menuntun Amalan Intiqod                      j. Mempermusyawaratkan Putusan
     e. Menguatkan Persatuan                           k. Mengawaskan Gerak Langkah
     f. Menegakkan Keadilan                            l. Mempersambungkan Gerakan Luar

2. Khittah Palembang
  
    Dirumuskan pada periode kepemimpinan A.R. (Ahmad Rasyid) Sutan Mansur pada tahun 1956 – 1959. 
    Isinya :
    a. Menjiwai pribadi para anggota terutama pemimpin Muhammadiyah. 
    b. Melaksanakan uswatun hasanah.
    c. Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasi. 
    d. Memperbanyak dan mempertinggi mutu amal. 
    e. Mempertinggi mutu anggota dan membentuk kader.
    f. Mempererat ukhuwah.  
    g. Menuntun penghidupan anggota
3. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1969 (Khittah Ponorogo) 
     Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun 1969.
Program dasar perjuangan : 
Dengan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya Muhammadiyah harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsionil secara operasionil dan secara konkrit riil, bahwa ajaran-ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam NKRI yang ber-Pancasila dan UUD 1945, menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera, bahagia materiil dan spiritual yang diridlai Allah SWT.

4. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1971 (Khittah Ujung Pandang) 
    Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun 1971. 
    Isinya :
·       Muhammadiyah adalah gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam bidang kehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris dan tidak merupakan afiliasi dari sesuatu partai atau organisasi apapun.
·       Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan- ketentuan lain yang berlaku dalam Muhammadiyah.
·       Untuk lebih memantapkan Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah Islam setelah Pemilu tahun 1971, Muhammadiyah melakukan amar ma’ruf nahi munkar secara konstruktif dan positif terhadap Partai Muslimin Indonesia seperti halnya partai – partai politik dan organisasi – organisasi lainnya.
·       Untuk lebih meningkatkan partisipasi Muhammadiyah dalam pelaksanaan pembangunan nasional, mengamanatkan kepada PP Muhammadiyah untuk menggariskan kebijaksanaan dan mengambil langkah – langkah dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan mental spiritual.

5. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1978 (Khittah Surabaya) 
     Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun 1978. 
     Dasar Program Muhammadiyah :
1.      Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai Persyarikatan yang menghimpun sebagian anggota masyarakat, terdiri dari muslimin dan muslimat yang beriman teguh, ta‘at beribadah, berakhlaq mulia, dan menjadi teladan yang baik di tengah-tengah masyarakat.
2.      Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatkan kepekaan sosialnya terhadap persoalan dan kesulitan hidup masyarakat.
3.      Menepatkan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan untuk melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar ke segenap penjuru dan lapisan masyarakat serta di segala bidang kehidupan di Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

6. Khittah Perjuangan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Khittah Denpasar Tahun 2002) 
    Dirumuskan pada era kepemimpinan Prof. Dr. H. Ahmad Syafi’i Ma’arif pada tahun 2002. 
Programnya :
Warga atau anggota Muhammadiyah yang aktif dalam kegiatan politik hendaklah bersungguh – sungguh dalam melaksanakan tugasnya dan mengedepankan empat hal : 

a. Rasa tanggung jawab (amanah).
b. Berakhlak mulia (akhlaq al karimah).
c. Menjadi teladan / contoh yang baik (uswatun hasanah).
d. Perdamaian (ishlah)


MATERI AL-ISLAM KELAS 11 TENTANG AL-QUR`AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP


BAB 1 Al-Qur’ān sebagai Pedoman Hidup

A.     Pentingnya Mengimani Kitab-Kitab Allah Swt.

Iman kepada kitab Allah Swt. : meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.
1.      Taurāt : Nabi Musa as
2.      Zabūr  : Nabi Daud as.,
3.      Inji: Nabi Isa as.
4.      al-Qur’ān: Nabi Muhammad saw.

Firman Allah Swt.:


Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’ān) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu...” (Q.S. al-Māidah/5: 48)

B.     Pengertian Kitab dan Ṡuḥuf

Kitab dan ṡuḥuf merupakan wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para rasul untuk disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.

Perbedaan
uuf
Kitab
1. Wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para rasul, tetapi masih berupa “lembaran-lembaran” yang terpisah.
1. Wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para rasul sudah berbentuk buku/kitab.
2. Isi suhuf sangat simpel.
2. Isi kitab lebsih lengkap jika
dibandingkan dengan isi suhuf.

C.     Kitab-Kitab Allah Swt. dan Para Penerimanya

1.      Kitab Taurāt

Kata taurat berasal dari bahasa Ibrani (thora: instruksi). Kitab Taurāt adalah salah satu kitab suci yang diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa as. Untuk menjadi petunjuk dan bimbingan baginya dan bagi Bani Israil.
Taurāt : salah satu dari tiga komponen (ThoraNab³n, dan Khetubin) yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (al-Kitab), yang belakangan oleh orang-orang Kristen disebut Old Testament (Perjanjian Lama). Isi pokok Kitab Taurāt dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements) atau Sepuluh Firman yang diterima Nabi Musa as. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum tersebut berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas kebaktian (syar³'ah), seperti berikut:



1. Hormati dan cintai Allah satu saja,
2. Sebutkan nama Allah dengan hormat,
3. Kuduskan hari Tuhan (hari ke-7 atau hari Sabtu),
4. Hormati ibu bapakmu,
5. Jangan membunuh,
6. Jangan berbuat cabul,
7. Jangan mencuri,
8. Jangan berdusta,
9. Jangan ingin berbuat cabul,
10. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal.

2.    Kitab Zabūr

Kata zabur (bentuk jamaknya zubūr) berasal dari zabara-yazburu-zabr yang berarti menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabūr dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmūr (jamaknya mazāmir), dan dalam bahasa Ibrani disebut mizmar, yaitu nyanyian rohani yang dianggap suci. Sebagian ulama menyebutnya Mazmūr, yaitu salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur’ān (selain Taurāt dan Inji). Dalam bahasa Ibrani, istilah zabur berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau musik”, zamir (lagu) dan mizmor (mazmur), merupakan pengembangan dari kata zamar, artinya “nyanyi, nyanyian pujian”. Zabūr adalah kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang bernama Nabi Daud as.
Kitab Zabūr berisi kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Ada 150 surah dalam Kitab Zabūr yang tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, hikmah, pujian, dan sanjungan kepada Allah Swt. Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as.
Dalam Kitab Zabūr terdiri atas lima macam:
1. nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),
2. nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur,
3. ratapan-ratapan jamaah,
4. ratapan dan doa individu, dan
5. nyanyian untuk raja.

Nyanyian pujian dalam Kitab Zabūr (Mazmur: 146) antara lain:

1. Besarkanlah olehmu akan Tuhan hai jiwaku, pujilah Tuhan.
2.  Maka aku akan memuji Tuhan. seumur hidupku, dan aku akan nyanyi pujian-pujian kepada Tuhanku selama aku ada.
3.  Janganlah kamu percaya pada raja-raja atau anak-anak Adam yang tiada mempunyai pertolongan.
4.  Maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya dan pada hari itu hilanglah segala daya upayanya.
5. Maka berbahagialah orang yang memperoleh Ya’qub sebagai penolongnya dan yang menaruh harap kepada Tuhan.
6. Yang menjadikan langit, bumi dan laut serta segala isinya, dan yang menaruh setia sampai selamanya.
7. Yang membela orang yang teraniaya dan yang memberi makan orang yang lapar. Bahwa Tuhan membuka rantai orang yang terpenjara.




3.      Kitab Injil

kepada Nabi Isa as. Kitab Injiyang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah Swt. agar manusia meng-esa-kan dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Ada pula penjelasan, bahwa di dalam Kitab Injil terdapat keterangan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir dan penutup para nabi dan rasul, yaitu bernama Ahmad atau Muhammad saw.
K. Injil sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi manusia. Kitab Injil sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’ān, bahwa Isa as. untuk mengajarkan tauhid kepada umatnya atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya meng-esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya.
Hanya saja Injil pun sudah mengalami perubahan dan penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Injil yang sekarang memuat tulisan dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidupnya Nabi Isa as. Kitab ini ditulis menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana). Mereka adalah bukan dari orang-orang yang dekat dengan masa hidupnya Nabi Isa as. Sejarah mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Injil versi Barnaba. Isi dari Injil Barnaba ini sangat berbeda dengn isi Kitab Injil empat macam yang tersebut di atas.

4. Kitab al-Qur’ān

Kepada Nabi Muhammad saw. Melalui Malaikat Jibril. Al-Qur’ān diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsurangsur. Waktu turun al-Qur’ān selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Wahyu pertama adalah surah al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramaḍan tahun 610 M. di Gua Hira, ketika Nabi Muhammad saw. sedang ber-khalwat. Dengan diterimanya wahyu pertama ini, Nabi Muhammad saw. diangkat sebagai Rasul, yaitu manusia pilihan Allah Swt. yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umatnya. Mulai saat itu, Rasulullah saw. diberi tugas oleh Allah Swt. untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat manusia.
Wahyu yang terakhir turun adalah Q.S. al-Māidah ayat 3. Ayat tersebut turun pada tanggal 9 Ḍulhijjah tahun 10 Hijriyah di Padang Arafah, ketika itu beliau sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan). Beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw. wafat. Al-Qur’ān yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al Qur’ān merupakan kitab suci terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman.

5. Nama-Nama Lain al-Qur’ān

Nama-nama lain dari al-Qur’ān, yaitu:

a. Al-Hudā, artinya al-Qur’ān sebagai petunjuk seluruh umat manusia.
b. Al-Furqān, artinya al-Qur’ān sebagai pembeda antara yang baik dan buruk.
c. Asy-Syifā', artinya al-Qur’ān sebagai penawar (obat penenang hati).
d. Aż-Żikr, artinya al-Qur’ān sebagai peringatan adanya ancaman dan balasan.
e. Al-Kitāb, artinya al-Qur’ān adalah firman Allah Swt. yang dibukukan.

6. Isi al-Qur’ān

Adapun isi pokok al-Qur’ān adalah seperti berikut :
a. Aq³dah atau keimanan.
b. 'Ibādah, baik 'ibādah maḥḍah maupun gairu maḥḍah.
c. Akhlaq seorang hamba kepada Khāliq, kepada sesama manusia dan alam sekitarnya.
d. Mu’āmalah, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia.
e. Qiṡṡah, yaitu cerita nabi dan rasul, orang-orang saleh, dan orang-orang yang ingkar.
f. Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan.

7. Keistimewaan al-Qur’ān

Kita sebagai umat Islam wajib mengimani dan mempercayai isi al-Qur’ān karena al-Qur’ān merupakan pedoman hidup umat manusia, terlebih lagi pedoman hidup umat Islam. Apabila kita tidak mengimani dan mengamalkannya, kita termasuk orang-orang yang ingkar (kafir).
Cara mengamalkan isi al-Qur’ān adalah dengan mempelajari cara belajar membaca (mengaji) baik melalui iqra’, qiraati, atau yang lainnya. Kemudian, mempelajari artinya, menganalisis isinya, dan langsung mengamalkannya.
Adapun keistimewaan kitab suci al-Qur’ān adalah sebagai berikut.
a. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa
b. Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam menyembah Allah Swt.
c. Al-Qur’ān sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya.
d. Al-Qur’ān tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya.
e. Membaca dan mempelajari isi al-Qur’ān merupakan ibadah.


Materi Bahasa Arab kelas 12 tentang الحضارة الإسلامية

أَنْرَلَ اللهُ الْقُرْآنَ عَلَى رَسُوْلِهِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُدًى لِلنَّاسِ جَمِيْعًا, فَاحْتَاجَ الْمُسْلِمُوْنَ إِلَى قِراءَةَ هَذَا الْكِتَابِ الْكَرِيْمِ وَفَهْمِ مَعَانِيْهِ, فَظَهَرَتْ عُلوْمُ الْقِرَاءَاتِ وَعُلُوْمُ التَّفْسِيْرِ وَعُلُوْمُ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّىةِ.

Allah telah menurunkan Al-Quran kepada Rasul-Nya Sayyidinaa Wa Maulaanaa Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi seluruh manusia, kemudian kaum muslimin membutuhkan  untuk membaca kitab yang mulia ini (Al-Quran) dan memahami makna-maknanya, maka lahirlah ilmu qiroat (ilmu membaca Al-Quran), ilmu tafsir dan ilmu bahasa Arab.
وَاحْتَاجَ الْمُسْلِمُوْنَ أَيْضًا إِلَى أَنْ يَفْهَمُوا الشَّرِيْعَةَ, فَظَهَرَتْ عُلُوْمُ أُصُوْلِ الْفِقْهِ وَالْفِقْهِ وَقَضْ فَرَضَ الْقُرْآنُ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ أَنْ يَتَفَكَّرُوْا فِى أَحْوَالِ الْكَوْنِ, وَبِهَذَا اهْتَمَّ الْمُسْلِمُوْنَ بِالْعُلُوْمِ التَّجْرِيْبِيَّةِ فَظَهَرَتْ عُلُوْمُ الْكِيْمِيَاءِ وَالْفِيْزِيَاءِ وَالطِّبِّ وَالْبِيُوْلُوْجِيَ ومَا أَشْبَهَ ذَلِكَ مِنَ الْعُلُوْمِ الطِّبِّيَّةِ.
Dan kaum muslimin juga membutuhkan  untuk memahami syariat (agama), maka lahirlah ilmu ushul fiqih dan ilmu fiqih, dan sungguh Al-Quran telah mewajibkan kaum muslimin untuk memikirkan tentang keadan-keadaan alam, maka dengan ini, umat islam memperhatikan ilmu-ilmu eksperimen maka lahirlah ilmu kimia, fisika, kedokteran, biologi dan serupa itu semua dari ilmu-ilmu kedokteran.
وَظَهَرَ الْمَنْهَجَ التَّجْرِيْبِيُّ أَوَّلَ مَرَّةٍ فِى تَارِيْخِ الْحَضَارَةِ الْبَشَرِيَّةِ عَلَى عُلَمَاءِ الْإِسْلَامِ. وَاعْتُبَرَ جَابِر بْنُ الْحَيَّان مِنَ الْأَوَائِلِ الَّذِيْنَ أَدْخَلُوْا هَذَا الْمَنْهَجَ فِى أَبْحَاثْهِمْ. وَكَانَ جَابِر أَعْظَمَ الْكِيْمِيَائِّيِّيْنَ, وَمِنْ مُصَنَّفَاتِهِ فِى الْكِيْمِيَاءِ كَتَابُ الْخَوَّصِّ وَكِتْابُ السَّبْعِيْنَ, وَكُتُبٌ أُخْرَى مَشْهُوْرَةٌ, وَهُوَ يْعَمَلُ صَيْدَلَانِيًّا فِى الْكُوْفَةِ.
Telah lahir metode eksperimen pada pertama kali dalam sejarah peradaban manusia di tangan para ilmuwan Islam. Jabir bin Hayyan dianggap termasuk diantara para ilmuwan yang memasukkan metode eksperimen ini dalam penelitian-penelitian mereka. Dan Jabir bin Hayyan adalah ahli kimia terbesar, diantara karangan-karangan Jabir dalam ilmu kimia adalah Kitab Al-Khowwash, Kitab As-Sab’iin dan kitab-kitab yang terkenal lainnya, dia bekerja sebagai apoteker di Kufah (Irak).

وَاعْتُبَرَ ابْنُ الْهَيْثَمِ مِنَ الرُّوَّادِ الَّذِيْنَ أَسَّسُوا الْمَنْهَجَ التَّجْرِيْبِيِّ فِي عِلْمِ الْفِيْزِيَاءِ, فَهُوَ مُنْشِئُ عِلْمِ الضَّوْءِ.
Ibnu Haitsam dianggap termasuk diantara para pelopor yang meletakkan dasa-dasar metode eksperimen dalam ilmu fisika, dia adalah orang yang menumbukan ilmu cahaya.
وَاشْهَرَ الْبَيْرُوْنِيُّ بِقِيَاسِ مَسَافَةِ الْأَرْضِ, وَبَيَانِ كُسُوْفَ الشَّمْسِ, وَنَاقَشَ الْأَدِلَّةَ عَلَى كُرَوِيَةِ الْأَرْضِ وَدَوَرَانِهَا عَلَى 
مَحْوَرِهَا وَحَوْلَ الشَّمْسِ, وَابْتَكَرَ مِرْصَادًا لَرَصْدِ الْكَوَاكِبِ وَالنُّجُوْمِ.
Al-Bairuni telah terkenal dengan analogi jarak bumi, penjelasan gerhana marahari, mendebatkan dalil-dalil tentang bulatnya bumi dan berputarnya bumi pada porosnya (rotasi) dan berputarnya bumi di sekeliling matahari (revolusi), dan Al-Bairuni menciptakan teropong untuk meneropong planet-planet dan bintang-bintang.
وَكَانَ ابْنُ سِيْنَا أَوَّلَ مَنِ اسْتَعْمَلَ التَّحْدِيْرَ فِى الْجَرَاحَةِ.
Ibnu Sina adalah orang pertama yang menngunakan obat bius dalam pembedahan (operasi).
وَكَانَ ابْنُ النَّفَيْسِ أَوَّلَ مَنِ اكْتَشَفَ الدَّوْرَةَ الدَّمَوِيَّةَ وَبَيَّنَ حَرَكَةَ الدَّوْرَةَ الدَّمَوِيَّةَ فِى الرِّئَتَيْنِ وَفِى الْجِسْمِ, وَاشْهَهَرَ كَذَلِكَ بَتَشْرِيْحِ الْجِسْمِ, وَهُوَ أَسَاسُ عِلْمِ التَّشْرِيْحِ.
Ibnu Nafis adalah orang pertama yang menyingkap perdaran adarah darah menjelaskan bergeraknya peredaran darah dalam limfa dan dalam tubuh, dan karena itulah ia terkenal dengan anatomi tubuh, dan ia adalah dasar ilmu anatomi.
وَسَبَقَ كَذَلِكَ عُلَمَاءُ الْإِسْلَامِ فِى الرِّيَاضِيَّاتِ, مِنْهُمْ ابْنُ جَابِر الْبَتَّانِيُّ وَمُوْسَى ابْنُ شَاكِرٍ وَالْبَيْرُوْنِيُّ.
Begitu juga para imuwan Islam telah maju mendahului dalam matematika, diantara ilmuwan Islam yang maju dalam matematika adalah Ibnu Jabir Al-Battani, Musa bin Syakir dan Al-Bairuni.
هَكَذَا كَانَ الْإِسْلَامُ مِنْ أَقْوَى الْعَوَامِلِ عَلَى تَقَدُّمِ الْحَضَارَةِ فِى مِيْدَانِ الْعُلُوْمِ الْمُخْتَلِفَةِ. وَ هَكَذَا تَقَدَّمَتِ الْحَضَارَةُ الْإِسْلَامِيَّةُ , فِى الْوَقْتِ الَّذِى كَانَتْ أُوْرُبَّا فِى ظَلَامِ الْجَهْلِ, فِى الْوَقْتِ الَّذِى يُسَمَّى بِالْقُرُوْنِ الْوُسْطَى.
Demikianlah, Islam termasuk faktor paling kuat terhadap kemajuan peradaban dalam medan ilmu yang berbeda-beda. Dan demikianlah peradaban islam telah maju pada waktu Eropa dalam gelapnya kebodohan, pada waktu yang disebut dengan ‘Abad pertengahan’.
والْيَوْمَ نُشَاهِدُ كَثِيْرًا مَنَ الدُّوَلِ الْغَرْبِيَّةِ مِثْلُ أَمْرِيْكَا وَأَوْرُبَّا لَهَا سَيْطَرَةٌ عَظِيْمَةٌ عَلَى الدُّوَلِ الْإِسْلَامِيَّةِ وَغَيْرِهَا فِى جَمِيْعِ مَيَادِيْنِ الْحَيَاةِ الْإِقْتِصَادِيَّةِ وَالسِّيَاسِيَّةِ وَالْإِجْتِمَاعِيَّةِ, أَيْنَ نَحْنُ الْمُسْلِمُوْنَ الْيَوْمِ مِنْ هَؤُلَاءِ الْغَرْبِ.
Hari ini kita melihat banyak diantara Negara-negara barat seperti Amerika dan Eropa, mereka memiliki dominasi yang besar terhadap negara-negara Islam dan negera-negara lainnya dalam seluruh medan kehidupan ekonomi, politik, dan sosioal. Di maman kita kaum muslimin sekarang dari orang-orang barat itu؟

Materi Bahasa Arab Kelas XI tentang Cita-cita Remaja

Materi
التقديم

بَلَغَ الطُّلاَّب وَالطَّالِبَات اْلآن مَرْحَلَةَ الْمُرَاهَقَة، وَهِيَ مَرْحَلَة بَعْدَ مَرْحَلَةِ الطُّفُوْلَة. وَهِيَ مَرْحَلَة هَامَّة فِي بِنَاءِ جِسْمِهِمْ وَعَقْلِهِمْ  وَفِي تَحْقِيْقِ آمَالِهِمْ فِي الْحَيَاة. يَنْمُو جِسْمُهُمْ وَعَقْلُهُمْ فِي هذِهِ الْمَرْحَلَة نُمُوًّا سَرِيْعًا .أَيُّهَا الْمُرَاهِقُوْن ! يَجِب عَلَيْكُم أَنْ تُنَظِّمُوْا حَيَاتَكُمْ ، وَتُقَسِّمُوْا أَوْقَاتَكُمْ بَيْنَ الرَّاحَة وَالْعَمَل، وَبَيْنَ الدِّرَاسَة وَالرِّيَاضَة وَلاَ تَقْضُوا أَوْقَاتَكُمْ بِطُوْلِ السَّهَر وَغَيْرِ ذلِكَ مِنَ اْلأَعْمَال    غَيْرِ النَّافِعَة لِمُسْتَقْبَلِ حَيَاتِكُم
(تعليم اللغة العربية)
Para siswa dan siswi telah sampai sekarang ditahap remaja (ABG), dan dia merupakan tahan setelah tahapan Anak-anak. Dan dia merupakan tahapan yang sangat penting pada perkembangan fisiknya dan akalnya dan pada penetapan cita-cita mereka dalam kehidupannya. Fisik dan akal mereka berkembang dengan perkembangan yang cepat. Wahai para remaja! Wajib atas kalian untuk mengatur hidup kalian, dan membagi waktu kalain antara istirahat dan bekerja, dan antara belajar dan olahraga dan jangan menghabiskan waktu kalian dengan banyak bergadang dan yang lainnya dari pekerjan yang tidak bermanfaat untuk masa yang akan datang dalam kehidupan kalian

* المفردات
الاسم /  الفعل
المعنى
الاسم /  الفعل
المعنى
الطُّلاَّب
Siswa (L)
تَحْقِيْقِ
Mewujudkan
الطَّالِبَات
Siswa (P)
آمَالِهِمْ
Cita-cita (mereka)
مَرْحَلَةَ الْمُرَاهَقَة
Masa Remaja
نُمُوًّا سَرِيْعًا
Pertumbuhan yang cepat
مَرْحَلَةِ الطُّفُوْلَة
Masa Kanak-Kanak
الْمُرَاهِقُوْن
Para Remaja
هَامَّة
Penting
أَوْقَاتَكُمْ
Waktu-waktu (mereka)
بِنَاءِ
Membangun
الرَّاحَة
Istirahat
جِسْمِهِمْ
Fisik (mereka)
الرِّيَاضَة
Olahraga
عَقْلِهِمْ
Intelektual (mereka)
وَلاَ تَقْضُوا
Dan janganlah (kalian) menghabiskan
النَّافِعَة
Yang bermanfaat
بِطُوْلِ السَّهَر
Begadang
ِلمُسْتَقْبَلِ
Untuk menghadapi




آمَالُنَا فِي الْمُسْتَقْبَل

أ‌-                 أمثلة لأساليب الحوار

الأسئلة
الأجوبة
 - مَاذَا تُرِيْد أَنْ تَكُوْنَ فِي الْمُسْتَقْبَل ؟
 - هَلْ تُرِيْد أَنْ تَكُوْنَ طَبِيْبًا ؟
 - وَأَنْتَ يَا ... هَلْ تُرِيْد أَنْ تَكُوْنَ مُحَامِيًا ؟
 - وَأَنْتَ يَا ...، مَاذَا تَخْتَار ؟
 - مَاذَا تُرِيْدِيْن ؟ هَلْ تُرِيْدين أَنْ تَكُوْني واعِظة
 أرِيْد أَنْ أكُوْنَ طَبِيْبًا
 أُحِبُّ أن أكُون دَاعِيًا أَوْ وَاعِظًا
 أَتَمَنَّى أَنْ أَكُوْنَ صَحَفِيًّا
 أَتَمَنَّى أَنْ أَكُوْنَ مُهَنْدِسًا ِلأَبْنِي ...
 أُفَضِّل الصِّحَافَة، لأكتُب في ....
ب‌-           أَجْرِ الحوار مع زملائك كما يلي !

مريم : مَاذَا تُرِيْد أَنْ تَكُوْنَ فِي الْمُسْتَقْبَل ؟
        هَلْ تُرِيْد أَنْ تَكُوْنَ طَبِيْبًا ؟
عُمَر : لاَ أَظُنُّ، يَا مريم  (saya kira, tidak)
        إنّي أخاف المرَض، وأنت يا خالد ؟
خالد     : أََتَمَنَّى أَنْ أَكُوْنَ مُهَنْدِسًا ِلأَبْنِيَ الْبُيُوْت وَالْعِمَارَات،
    وَأَنْتِ يا لَيْلَى ، ماذا تَخْتَارِيْنَ ؟
ليلى      : أَنَا أُحِبّ أَنْ أُكَمِّلَ دِرَاسَتِي فِي جَامِعَة دِيْنِيَّة، ِلأَكُوْنَ واعظة .
عمر      : هذا مُنَاسِب، فَأَنْتِ مَاهِرة فِي الْخِطَابَة
فَرِيْدَة     : أما أنا فأُحِبّ أَنْ أَكُوْنَ مُدَرِّسَة.
مريم      : عَظِيْم، التَّدْرِيْس مِهْنَة نَافِعَة جِدًّا !